"GONDANGDIA" Musik Dangdut Disiarkan dari Stasiun Radio VOA

Jika sebagian masyarakat Indonesia masih memandang remeh musik dangdut, yang jelas-jelas asli Indonesia, tidak demikian dengan warga Amerika (AS). Banyak pencinta musik di negeri Paman Sam itu, terutama yang sudah tahu tentang Indonesia atau pernah singgah, sangat menyukai dangdut.

            Ketertarikan warga AS pada musik dangdut, tidak lepas dari genre-nya yang berbeda dibandingkan musik lain yang terkenal di AS. Selain itu, musik dangdut yang asli Indonesia merupakan musik yang jarang sekali mereka dengar di negara manapun.

            Tak sedikit pula warga asli AS tertarik dengan musik dangdut. Terlebih warga Indonesia yang ada di AS yang merindukan musik Tanah Air. Sudah barang tentu kerinduan mereka cukup terpuaskan dengan hanya mendengar musik dangdut.

            Dangdut pun pernah dikompetisikan di AS bertajuk Dangdut In America yang diselenggarakan oleh NSR Production. Acara tersebut mendapat respons dan sudah menelurkan juaranya, yakni Arreal Tilghman, asal Cambridge Maryland. Arreal sendiri pernah diundang ke Indonesia untuk mengisi sejumlah acara, salah satunya talk show di sebuah stasiun televisi Indonesia tentang kehadiran musik dangdut di AS. Kala itu, Arreal mengaku sangat mengagumi sosok Rhoma Irama yang menjadi Raja Dangdut di Indonesia.

            Melihat respons dan potensi yang bagus inilah, stasiun radio Voice of America (VOA) bekerja sama dengan Radio Dangdut TPI untuk menyiarkan program bertajuk “Gondangdia” (Goyang Dangdut Mancanegara). Program ini disiarkan secara langsung dari markas VOA di Washington DC ke 14 jaringan radio Dangdut TPI di Indonesia.

            Di acara ini ditampilkan wajah warga AS yang mengetahui dangdut dan menyukai dangdut. Juga warga Indonesia yang bekerja di sana tetapi menyukai dangdut.

              Gondangdia disiarkan dalam dua bentuk acara. Yang pertama Gondangdia yang disiarkan setiap hari Senin sampai Jum’at pukul 08.00 selama 5 menit. Kedua, Gondangdia Spesial yang ditayangkan di minggu keempat setiap bulannya. Di Gondangdia Spesial yang disiarkan selama 30 menit, pendengar bisa mendapat informasi yang lebih banyak tentang kehidupan sehari-hari warga Indonesia yang bekerja di AS yang dikemas dalam gaya dangdut.

            Saat ini, program masih untuk radio. Tetapi tidak menutup kemungkinan akan ada program yang dibuat untuk televise dari VOA.

            Kehadiran musik dangdut di AS juga mulai banyak diperbincangkan. Salah satu indikasinya adalah adanya situs-situs yang mengupas soal musik dangdut, seperti chakpack.com.