Ledakan Terjadi di Anjungan Minyak, Teluk Meksiko

PRESIDEN Amerika Serikat Barack Obama menjadikan penanganan anjungan minyak lepas pantai yang terbakar di Teluk Meksiko sebagai prioritas nomor satu untuk mencegah kebakaran itu menjadi bencana bagi lingkungan sekitarnya.
"Pemerintah menyediakan semua bantuan yang diperlukan untuk menyelamatkan para pekerja sekaligus mencegah dampak buruk akibat bocornya minyak terhadap lingkungan," kata Obama, kemarin.

Anjungan Deepwater Horizon yang terbakar sejak Kamis (22/4), kemarin, tenggelam dengan didahului ledakan keras. Tenggelamnya anjungan itu membuat nasib 11 pekerja yang hilang dalam insiden kebakaran itu makin tidak jelas.

Penjaga pantai melaporkan 126 orang berada di anjungan tersebut saat terjadi kebakaran. Mereka berhasil menyelamatkan 115 orang, dengan 17 di antaranya mengalami luka berat. Kebanyakan korban mengalami luka bakar, patah tulang, dan inhalasi asap.


Sejauh ini tidak ada tanda-tanda kehidupan dari 11 pekerja yang hilang. Sejumlah kapal patroli dan pencarian via udara sudah diberdayakan guna mencari mereka. "Kami terus melakukan pencarian dan penyelamatan," ujar Laksamana Mary Landry. "Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kemungkinan menemukan 11 korban hilang itu semakin menipis."

Adrian Rose, Wakil CEO Transcocean Ltd, perusahaan pemilik anjungan minyak itu, menyatakan ke-11 pekerja yang hilang itu berada terlalu dekat dengan ledakan dan tidak berhasil lolos.

"Berdasarkan laporan dari korban selamat, mereka yakin korban yang hilang berada di papan anjungan minyak dan tidak dapat menyelamatkan diri. Kami belum mendapatkan konfirmasi perihal laporan itu," ujar Rose seperti dilansir CNN.

Carolyn Kemp, nenek dari salah satu korban hilang, mengaku para keluarga diberi tahu bahwa kecil kemungkinan ada yang selamat. "Mereka mengasumsikan semua yang berada di anjungan minyak telah tewas," ujar Kemp. "Itu adalah hal terakhir yang kami dengar."

Pada kesempatan terpisah, pemerintah AS mengatakan mereka tengah melakukan investigasi penyebab ledakan. "Sesuai dengan kepentingan nasional AS, sangat penting untuk mengetahui apa penyebab kecelakaan dan mencegah terja-dinya peristiwa seperti ini di masa yang akan datang," ujar Deputi Menteri Dalam Negeri David J Hayes kepada para wartawan Kamis (22/4) waktu setempat.
Kebocoran minyak

Sementara itu, muncul kekhawatiran akan terjadi kebocoran minyak dalam jumlah besar ke Teluk Meksiko setelah tenggelamnya anjungan itu. Penjaga pantai Katherine McNamara mengatakan mungkin sekitar 8 ribu barel atau 300 ribu galon minyak mentah dapat tersebar ke laut setiap harinya. Landry mengatakan para pekerja melihat area sepanjang 1,5 km sampai 8 km yang tertutup minyak mentah di bagian permukaannya.

Dampak lingkungan semakin memburuk apabila kebocoran minyak mencapai pantai Lou-siana yang terletak sekitar 80 km dari tempat kejadian.
Dibuat pada 2001 oleh perusahaan Hyundai dari Korsel, anjungan minyak itu memiliki tinggi 120 meter dan lebar 78 meter.

Dilaporkan, sama sekali tidak ada tanda-tanda masalah sebelum terjadi ledakan ketika para pekerja sedang melakukan pekerjaan rutin mereka. Tingkat bahaya bekerja di anjungan minyak telah berkurang dalam beberapa dekade terakhir, tetapi masih cukup berisiko. Badan Pelayanan Manajemen Mineral Federal mengungkapkan sekitar 858 kebakaran terjadi di Teluk Meksiko sejak 2O01.

Sumber: Media Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Ambigos Tiada Hari Tanpa Meng-Update Ambigos Setiap Harinya!
 

About Me

Foto saya
Ahmad Restu (lahir Jakarta, 1 Mei 1993) adalah seorang alumnus SD Negeri Tugu Selatan 02 Petang, SMP Negeri 136 Jakarta, dan hingga saat ini duduk di bangku sekolah SMK Negeri 36 Jakarta mengambil jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).

Follow On Facebook

Follow Now!

RSS Feed

Ambigos Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template