Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (Apmiso) sedang mempersiapkan bakso menjadi menu internasional dalam era perdagangan bebas ASEAN-China (ACFTA).
Dalam menghadapi era ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA), Apmiso akan melakukan upaya penguatan branding menu bakso agar mampu bersaing dengan para pemodal besar.
Hingga saat ini Apmiso menaungi sekitar 5 juta pedagang mie dan bakso yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Keberhasilan bakso agar dapat Go Internasional hanya ditentukan oleh dua hal, yakni membesarnya pasar dan efisiensi belanja.
Untuk memperbesar pangsa pasar, diperlukan dukungan dari pemerintah agar nantinya bakso dapat disajikan sejajar dengan tom yam dan mie vietnam (pho ga) di restoran dan hotel standar dunia.
Apmiso menyatakan telah siap untuk melakukan efisiensi pembelanjaan, yakni melalui pembentukan koperasi. Sebab, dari 5 juta anggota Apmiso dalam setiap hari mampu membukukan omzet sampai dengan Rp.1 triliun dengan kebutuhan daging sedikitnya 2 juta kg/hari.
Oleh karena itu, perhatian besar tehadap pelaku UKM mie dan bakso dinilai berdampak besar pada upaya penggerakan sektor riil tanah air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar